Sekarang ini berkat kemajuan teknologi, maka semakin mudah pula untuk orang-orang dalam memilih investasi. Karena mereka dapat menggunakan smartphone untuk invest.
Terdapat berbagai macam alternatif pilihan investasi. Di mana dapat disesuaikan sesuai tingkat resiko yang sesuai.
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika hendak memilih, mulai dari mempelajari cara kerja investasi hingga menentukan perkiraan inflasi. Dikutip dari Slot777
Cara memilih investasi
1. Mindset
Sebagai seorang investor pemula, Anda harus memahami terlebih dahulu tentang mindset investasi. Di mana pertama-tama yang harus Anda lakukan yakni menentukan tujuan aktivitas investasi.
Tiap-tiap orang punya tujuan investasi, dan belum tentu sama, bisa saja berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dan harus diketahui bahwa tujuan investasi ini akan berpengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan ketika Anda memilih mana jenis investasi yang mau dipilih.
Beberapa tujuan investasi yakni growth, income, dan safety. Untuk growth adalah pengembangan modal awal, yang kedua income yakni memperoleh penghasilan ekstra dengan investasi (Contohnya mendapatkan dividen), dan untuk safety adalah faktor keamanan, jadi memilih investasi low risk yang dapat memberikan jaminan keamanan sekarang hingga masa depan.
2. Produk yang sesuai
Yang kedua adalah memilih jenis produk. Sebaiknya dipilih yang memang sesuai dengan kebutuhan. Di mana ini juga berkaitan dengan point satu.
Dengan basis profil investasi atau mindset Anda, maka Anda pun dapat memilih manakah produk dan jenis investasi yang memang paling cocok dengan diri Anda.
3. Nilai perkiraan inflasi
Yang ketiga Anda juga perlu mengetahui nilai perkiraan inflasi.
Jadi inflasi ini merupakan kenaikan harga jasa dan barang yang sifatnya terus menerus. Di mana itu karena pengaruh mekanisme pasar keseluruhan.
Kinerja investasi yang bagus itu seharusnya punya tingkat return rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi yang terjadi. Karena laju inflasi ini tidak dapat dicegah, mau tidak mau pasti terjadi.
4. Mengerti regulator
Cara pilih investasi yang keempat, yakni dengan mengerti regulator yang ada. Anda harus terlebih dahulu paham mengenai regulator pengawas perusahaan. Di mana di sini yang dimaksud perusahaan adalah perusahaan yang menjual sekaligus menawarkan produk investasi.
Karena Anda tentu tidak ingin mengikuti perusahaan yang scam. Juga dengan melakukan ini sekaligus untuk berjaga-jaga ke depannya jika terjadi sesuatu. Karena terkadang yang menjadi masalah bukan investasi yang Anda pilih, tetapi perusahaan yang Anda pilih sebagai sarana untuk melakukan investasi.
Jadi jangan sampai point keempat ini luput dari perhatian Anda.
5. Resiko investasi
Yang kelima ini juga penting bagi para investor pemula hingga profesional. Anda harus tahu bahwa tiap instrumen investasi yang berbeda itu juga memiliki resiko yang berbeda-beda pula.
Terdapat tingkat resiko rendah, menengah, hingga resiko tinggi. Tentu saja semakin tinggi tingkat resiko maka tingkat return pun semakin tinggi. Jadi ini berbanding lurus.
Contoh instrumen investasi yang masuk dalam kategori investasi dengan resiko rendah yakni Reksa Dana. Walaupun resiko rendah, tetapi tetap saja dibutuhkan yang namanya analisa. Jangan langsung sembarangan menginvestkan uang Anda juga.
Untuk yang tingkat resiko tinggi contohnya adalah investasi crypto. Walaupun Anda memilih Bitcoin yang notabene adalah crypto blue chip. Tetapi tetap saja jika Anda membeli ketika harga di atas, bisa terjadi penurunan yang cukup dalam. Namun ketika bull run, memang kenaikan bisa tidak masuk akal hingga beribu-ribu persen.